MANAJEMEN STRATEGI NEW NORMAL DALAM MENCEGAH PANDEMI COVID-19 SECARA NASIONAL MAUPUN DAERAH

Oleh : Yoseph Mario Malli Ngara


A.     LATAR BELAKANG MASALAH

            Wabah penyakit yang disebaban oleh virus corona yang dikenal luas sebagai Covid19 telah menggoncang dunia yang berdampak pada berbagai bidang/segi kehidupan terutama dunia kesehatan, bidang ekonomi, politik, pariwisata, pertahanan dan keamanan dan efek lainnya bagaikan efek bola salju. Wabah ini tidak sekedar endemic namun oleh WHO mengkategorikan sebagai Pandemi karena merupakan bencana internasional, termasuk Negara Republik Indonesia. Penyebaan virus sangat cepat melalui kontak langsung dengan penderita atau carrier, lewat sentuhan benda atau lewat udara. Virus corona baru atau novel coronavirus (nCoV) adalah jenis virus yang menimbulkan penyakit yang bernama COVID-19. Sebelum dikenal sebagai COVID-19, penyakitnya dikenal sebagai virus corona baru 2019 atau 2019-nCoV. Virus corona baru adalah virus baru, tapi mirip dengan keluarga virus yang menyebabkan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan sejumlah influensa biasa[1]

            Banyak cara yang sudah dilakukan oleh berbagai Negara dalam menangani kasus Pandemi Covid19 antara lain dengan penyemprotan desinfektan, merubah perilaku yakni sering mencuci tangan, mengenakan masker, melokalisir yang teridikasi positif virus atau pernah berinterkasi dengan si penderita, sampai pada pengambilan kebijakan besar dalam sistem pemerintahan.

          Di Indonesia, Presiden RI mengambil kebijakan dengan membentuk Gugus Tugas Covid-19, dinyatakan sebagai bencana nasional nonalam. Manajemen strategi penanganan covid-19, keputusan pemerintah menetapkan penerapan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dengan menerbitkan PP No.21 Tahun 2020 dan Keppres No.11 Tahun 2020. Beberapa daerah menerapkan PSBB di wilayahnya dengan membatasi berbagai aktivitas masyarakat, mulai dari sekolah, bekerja, dan beribadah yang dilakukan di rumah serta melarang masyarakat berkerumun.[2]

            Juru bicara pemerintah penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan Presiden Joko Widodo meminta masyarakat mengurangi kunjungan ke rumah sakit apabila tidak terkait dengan Covid-19, cukup menggunakan layanan telemedisin dari sejumlah aplikasi yang sudah bekerja sama dengan pemerintah sebagai pengganti konsultasi langsung. Pengujian sampel dilaksanakan secara massif, termasuk pelacakan kasus positif Covid-19 di tengah masyarakat agar lebih agresif. Isolasi ketat terhadap kasus positif Covid-19 supaya tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat. Efektifitas komunikasi dalam rangka menyampaikan informasi mengenai Covid-19.[3]

            Untuk menjaga produktivitas di tengah pandemi virus corona COVID-19, maka Pemerintah berencana menerapkan tatanan baru yang disebut New Normal. Hal ini perlu karena hingga kini belum ditemukan vaksin definitif berstandar internasional untuk pengobatan virus corona. Satu-satunya cara yang dilakukan adalah menjaga produktivitas dalam situasi seperti ini tetap produktif namun aman dari COVID-19, sehingga diperlukan tatanan yang baru. Tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang kemudian disebut sebagai new normal.[4]

 

B.     PEMBAHASAN / ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

            Kebijakan Pemerintah Indonesia memberlakukan NEW NORMAL ditanggapi dengan berbagai asumsi, sikap dan pandangan oleh khalayak umum. Strategi ini perlu dipersiapkan dan di simulasikan agar dapat menekan penyebaran virus efektif.  Penanganan COVID-19 dengan tetap menjaga produktifitas namun aman salah satu cara pola hidup dalam new normal yakni melakukan secara rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Pola hidup yang positif dalam mengupayakan hidup sehat dan bersih, dilakukan secara sadar, iklhas dan rela kolektif agar dapat berjalan dengan baik. Dimanapun, siapapun, kapanpun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah dan tempat ibadah harus melakukan memperhatikan aspek ini, bahkan kita berharap harus menjadi kontrol terhadap kedisiplinan masyarakat agar komitmen dan konsisten.

            Untuk merealisasikan strategi manajemen new normal, maka pemerintah perlu menggandeng seluruh pihak terkait termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, para ahli dan para pakar untuk merumuskan protokol atau SOP untuk memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali, tetapi tetap aman dari COVID-19.  Protokol ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan dan keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemologi dari masing-masing daerah, sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan.

            Data terbaru  jumlah ODP sebanyak 48.749 dan Pasien Dalam Pengawasan 13.250 orang artinya masih bertambah. Kasus baru ini artinya penularan masih terjadi, sehingga harus betul-betul lebih berdisiplin untuk mematuhi seluruh protokoler covid-19, mengaktifkan kembali cara-cara hidup dengan kenormalan yang baru[5]. Pola hidup yang diterapkan dalam New Normal harus di awasi dengan ketat, komitmen dan konsisten oleh semua lapisan masyarakat. Perilaku ini baik buat kesehatan secara menyeluruh baik manusia, lingkungan hidup dan sosial.

            Tindakan-tindakan dalam new normal, yaitu: isolasi cepat dari semua kasus yang diduga dan dikonfirmasi perawatan klinis yang sesuai untuk mereka yang terkena Covid-19, pelacakan kontak ekstensif dan karantina semua kontak dapat mencegah penyebaran covid-19 selama melakukan sistem new normal. Sistem yang memastikan bahwa orang sering mencuci tangan; memakai masker di tempat umum dan tempat kerja; kenakan masker kain (non-medis), masker medis untuk populasi yang rentan, yaitu: Orang berusia lebih dari 60 tahun, menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari yang lain, sering membersihkan tangan dengan gosok atau sabun dan air berbasis alkohol hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut harus diterapkan secara disiplin, penuh kesadaran.

            Strategi manajemen yang ditinjau dari aspek Kesehatan harus dijalankan sesuai SOP oleh setiap orang. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, tapi ditambah dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Prinsip new normal adalah bisa menyesuaikan dengan pola hidup, transformasi ini untuk menata kehidupan dan perilaku baru selama pandemi, yang kemudian secara konsisten sampai ditemukannya vaksin untuk Covid-19 ini.

            Strategi manajemen bidang ekonomi New Normal dalam perbankan, bisnis retail, property, bisnis hiburan,  transportasi massal dan bisnis restoran mulai dibuka dengan menerapkan protokol ketat, mendesain ulang tata letak meja agar antar pengunjung bisa berjarak satu sama lain. Setiap calon pembeli/konsumen juga harus dicek suhu tubuhnya, dilakukan rutin, setiap hari.  Prosedur pengiriman barang, dipusatkan di satu tempat dalam sebuah blok , semua dilakukan untuk meminimalisir kontak langsung antarwarga. Konsep pola hidup normal baru ini memang salah satu yang ditekankan untuk memperbaiki tatanan hidup sehat yaitu dengan memperhatikan dari segi kehidupan normal baru yakni mendidik, melibatkan, dan memberdayakan masyarakatnya untuk hidup di bawah new normal.

            Perlunya new normal disebabkan adanya perlambatan bahkan kontraksi ekonomi menggambarkan lapangan kerja yang menyusut, sehingga angka pengangguran melonjak tajam, maka kemiskinan akan mengikuti. Pemerintah Indonesia memperkirakan jumlah penduduk miskin bakal bertambah seiring perlambatan ekonomi. Social distancing bisa menyelamatkan ribuan bahkan jutaan nyawa, namun bisa juga dapat bakal merenggut lebih banyak nyawa karena orang-orang mati kelaparan. Oleh karena itu, salah satu cara dengan memilih untuk membuka kembali keran aktivitas masyarakat berbalut kenormalan baru alias new normal, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan sebagainya.

            New Normal ada rambu-rambu yang harus ditaati, antisipasi kebablasan dengan new normal malah menjadi momentum bagi virus corona menyebar luas lagi. Karena itu setiap orang untuk secara disiplin dan konsisten mematuhi protokoler yang ada dengan penuh kesadaran. Disatu sisi ada kebebasan dalam beraktivitas yang terkontrol, disisi lain apabila inkonsisten bisa menjadi masalah yang lebih buruk.

            Hal positif dengan peristiwa ini adalah pola hidup, pola makan dan pola pikir yang menuntun kita untuk mempertahankan stamina. Pola hidup sehat dengan cuci tangan, hidup bersih, pakai masker, pola makan dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan sehat, sesuai dengan kebutuhan tubuh, bukan sesuai dengan keinginan tubuh. Pola pikir, bagaimana kita memanage cara pikir yang sehat dan lebih jauh mempertimbangkan apa yang akan kita lakukan dapat berdampak kesehatan bagi diri sendiri dan orang lain. Strategi manajemen pola hidup, pola makan dan pola pikir menjadi dasar dalam menjalankan New Normal.

            Menanaman kedisiplinan yang ketat, komitmen dan konsisten dalam diri sendiri, keluarga dan sosial adalah salah satu strategi manajemen juga dalam sitausi new normal. Beberapa panduan protokoler sudah teruji efektif untuk mencegah meluasnya penyebaran kuman penyakit, tidak hanya covid 19, namun juga segala sumber penyakit bisa dicegah. Kunci dari semua itu adalah terapkan pola hidup yang disiplin yang merupakan tindakan positif dari peristiwa yang terjadi, dengan demikian new normal akan kita rasakan sebagai sebuah fase cara hidup yang sungguh-sungguh berdaya guna dalam menjalankan hidup sehat.

 

C.     KESIMPULAN

          Masa New Normal menjadi stretegi yang baik guna menghidupkan lagi perekonomian guna stabilitas kehidupan sosial, berbangsa dan bernegara yang kondusif. Bahaya potensi penyebaran virus masih ada, namun dengan semangat disiplin menaati SOP New Normal dilakukan secara komitmen dan konsisten oleh semua lapisan masyarakat, bisa menekan potensi penularan. Alternatif yang terbaik dilakukan dalam menjalankan sistem New Normal adalah penetapan SOP yang jelas, disosialisasikan dan disimulasikan pada semua daerah. Menanamkan kesadaran yang tinggi pada semua lapisan masyarakat lewat instansi terkait, struktur kepemerintahan sampai pada level RT. Pola hidup sehat, pola makan sehat dan pola pikir sehat terus dikampanyekan oleh berbagai pihak, dunia pendidikan, relawan, pejabat pemerintah dilakukan secara massif, terstruktur, rutin konsisten. Budaya baru dalam new normal yakni menjalankan protokoler covid-19, maka akan menjadikan hikmah bagi kita semua betapa pentingnya kesehatan, sehingga teruslah di budayakan, ditingkatkan menjadi karakter dalam kehidupan.

 



[2] Kompas.com "Kebijakan Presiden Terkait Penanganan Covid-19 Disebut Bisa Berubah", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/26/19130971/kebijakan-presiden-terkait-penanganan-covid-19-disebut-bisa-berubah Penulis : Deti Mega Purnamasari Editor : Krisiandi

[3] ibid

[4] artikel "Arti New Normal Indonesia: Tatanan Baru Beradaptasi dengan COVID-19", https://tirto.id/fDB3

[5] ibid

Komentar

Postingan populer dari blog ini