Ekonomi Politik

Ekonomi Politik, dua ilmu yang dirasakan saat Pandemi covid-19, bersama Dr. Drs. Budiman Widodo, M.Si. 

Corana virus yang dikenal dengan covid-19,sebuah permasalahan yang multi efek dalam semua sisi kehidupan. Pada blog ini kami sekilas merangkum dan sedikit menganalisa apa yang kami peroleh selama mengikuti materi kuliah yang diberikan oleh Bapak Dr. Drs. Budiman Widodo, pengampu Mata kuliah Ekonomi Politik, 26 Juni 2020 yang lalu.

Ekonomi dan Politik dua bidang ilmu yang dalam defenisinya tentu berbeda, namun dalam Penerapannya bisa mengadung unsur kedua bidang tersebut, bahkan dalam penerapan atau apa yang terjadi dilapangan bisa terkait teori dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Dalam Wikipedia, Defenisi Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.[1]

Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.

Ilmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan, kesejahteraan material, dan kedamaian. Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan ilmu ini secara positif dengan melakukan analisis politik. Sedangkan yang lain melakukan pengembangan secara normatif dengan membuat saran kebijakan khusus.[2]

Dari kedua pengertian tersebut akan lebih dimengerti dan dipahami kalau kita menyaksikan atau mengalami permasalah yang ada di tengah masyarakat.

Dimasa Pandemi covid-19 ini banyak hal yang bisa kita rasakan sebagai bagian dalam aplikasi ilmu Ekonomi Politik.

Pengadaan Beras sebagai salah satu bahan pokok yang diberikan kepada rakyat, itu bagian dari kebutuhan (bidang Ekonomi) akan menjadi ranah politik apabila terkait secara umum atau PUBLIK karena yang terlibat banyak pihak, banyak orang.

Disini tampak dua istilah yang kita amati yaitu PRIVAT dan PUBLIK

Kebutuhan akan beras adalah Private (pribadi), terbatas pada setiap individu. Sedangkan beras tersebut bisa sampai pada setiap pribadi lewat keterlibatan Publik, mulai dari produksen (Petani), penggilingan padi, Bulog (Institusi Pemerintah) sampai pada proses distribusi. Alur proses dari produsen sampai pada konsumen disini ada sinergi antara bidang ekonomi dan politik.

Ketika distribusi beras menjadi sebuah program publik untuk sampai pada kebutuhan individual, maka penerapan ekonomi politik menjadi nyata.


 

BBM 1 harga, bidang ekonomi. Untuk Penetapan kebijakan BBM 1 harga, perlu PERPU atau PERPRES, bidang politik. Kebijakan 1 harga menjadi bagian dari istilah Weak State, Strong state, Negara kuat, dimana Negara menjadi kuat, bisa saja masyarakat lemah. Kehadiran Negara berfungsi untuk memakmurkan rakyat. Sehingga dengan kebijakan BBM 1 harga merupakan penerapan unsur ekonomi politik.

Privat dan Publik.

Privat merupakan sector, sedangkan publik adalah sektoral. Misalnya belanja ke mall adalah privat (sector kebutuhan hidup/ekonomi), namun untuk sampai ke mall ada kebutuhan sektoral (publik) antara lain jalan raya, alat transportasi, alat komunikasi dll.

 

Publik dan Sociaty.

Ilmu politik merupakan ilmu yang mengurus tata kelola Negara untuk kemakmuran rakyat.

3 hal yang dibicarakan dalam politik :

1.      Interest / kepentingan. Dalam politik, yang abadi itu adalah KEPENTINGAN, ada kala kawan jadi lawan, atau sebaliknya lawan jadi kawan karena kepentingan. Dalam ilmu sosial  yang abadi adalah PERUBAHAN.

2.      Power / kekuasaan.

3.      Value, sesuatu menjadi bernilai / ada value nya apabila :

a.       Bayak orang yang suka

b.      Jumlahnya terbatas

c.       Distribusi tidak merata, tersedia dan tidak tersedia, sehingga ada yang dapat, ada yang tidak dapat

d.      Kesempatan tidak sama, ada yang mampu, ada yang tidak mampu, sehingga bisa terjadi

-       Kompetisi (dalam satu lintasan ada peran masing-masing untuk berlomba mencapai tujuan)

-       Kontoversi.

Sehinga dalam berpolitik dikenal dengan 3 tas…………

1.      Popularitas

2.      Tas / kantong

3.      Kapasitas

Berpolitik dapat juga dikenal dengan GAMES teory, politik itu bagaikan permainan catur. Bidak catur dengan lintasannya spesifik, peranya masing-masing untuk mencapai tujuan. Ada peran dan rule.

 

Ekonomi.

Nilai dasarnya mengandung unsur  :

-       Custumer = pelanggan

-       Yiled = penghasilan

-       Invest = saving / sisa.

Rumus nya I = Y-C

Philisophy atau semangatnya :

a.       Private dengan sasaran efisiensi

b.      Profit dan

c.       market

 

Manusia terdiri dari 5 level kebutuhan / need

1.      basic need, kebutuhan dasar yakni pangan, sandang dan papan

2.      Sosial need yakni hidup bermasyarakat

3.      Safety need, membutuhkan keamanan dan kenyamanan

4.      Phycological need, yakni status sosial

5.      Actuality need, merupakan kebutuhan aktualisasi diri.

Dimasa wabah pandemic covid-19 ini keterkaitan ilmu ekomomi politik dapat dijelaskan pada alur :

Covid-19 dapat mengganggu kesehatan baik sakit sampai kematian, apabila kesehatan terganggu maka para pelaku usaha dibidang kebutuhan hidup akan terganggu, juga terjadi pemutusan hubungna kerja karena produsen sepi pesanan. Apabila terjadi PHK yang besar, bisa terjadi masalah sosial (caos) sehingga mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Apabila hal ini terjadi maka urusan publik harus dikendalikan oleh pemerintah melalui keputusan politik.

Hal ini menjadi sebuat mata rantai yang perlu menjadi perhatian kita semua untuk ikut menjaga dan mendukung kebijakan Pemerintah yang telah dan sedang menjalankan amanah untuk melindungi rakyatnya dan berusaha sekuat pikiran dan tenaga mengelola tata kenegaraan ini dengan bijak untuk kemakmuran rakyatnya.

 

Demikian kuliah bapak Dr. Drs. Budiman Widodo, M.Si yang bisa kami pahami dalam Mata Kuliah Ekonomi Politik Pasca Sarjana Universitas Surakarta.

Maturnuwun pak Budi. Apabila ada yang kurang sesuai, mohon koreksi.  

 

 



[1] Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Id.wikipedia.org

[2] Ibid

by Yoseph Mario Malli  Ngara

Komentar

Postingan populer dari blog ini