mengenal karbohidrat sebagai sumber energi

Mengenal KARBOHIDRAT


Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.

Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik di lingkungannya).

Struktur kimia Karbohidrat, merupakan unsur senyawa organik disintesis dari senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur Karbon(C), Hidrogen(H) dan Oksigen(O).

Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat dibagi 3 :

Monosakarida (C6H12O6), karbohidrat  satu gugus gula, rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air. Contoh heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, monosa, ribosa(penyusun RNA) dan deoksiribosa(penyusun DNA).

Disakarida (C12H22O11),  2 gugus gula, rasa manis, sifat mudah larut dalam air. Contoh laktosa (gabungan antara glukosa dan galaktosa), sukrosa (gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa(gabungan antara dua glukosa)




Polisakarida (C6H11O5),  banyak gugus gula, rata-rata terdiri dari lebih 10 gugus gula. Umumnya polisakarida tidak berasa (pahit), sifatnya sukar larut dalam air. Contohnya amilum (60-300 gugus gula berupa glukosa), glikogen/gula otot (12-16 gugus gula),selulosa,pektin,lignin, kitin tersusun ratusan sampai ribuan gugus gula dengan tambahan senyawa lainnya.

 

KARBOHIDRAT, berperan penting dalam tubuh manusia :

1.        SUMBER ENERGI UTAMA, pada organ tubuh otak, lensa mata dan sel saraf, sumber energi yang diperlukan : glukosa, tidak dapat digantikan sumber energi lainnya. Proses respirasi, setiap 1 gr glukosa menghasilkan 4,1 kalori

2.      PROSES METABOLISME, menjaga keseimbangan asam - basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel, jaringan, serta organ tubuh

3.      Membantu proses pencernaan makanan dan penyerapan kalsium

4.     Pembentuk senyawa asam lemak sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.

5.      Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel pewarisan sifat, terdiri dari asam deoksiribunukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat ber-atom C lima.

6.     Membantu proses berlangsungnya buang air besar

7.      Selulosa (Polisakarida) yang sulit dicerna dalam sisa pencernaan dapat mencegah konstipasi (sembelit)

KINERJA KARBOHIDRAT SELAMA PROSES PENCERNAAN dalam tubuh dikenak dengan proses METABOLISME. Metabolisme merupakan proses yang berlangsung dalam organisme, secara mekanis & kimiawi. Metabolisme ada 2 proses :  

1.       Anabolime (pembentukan molekul) ,

2.      Katabolisme (Penguraian molekul).

Proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis (penguraian dengan menggunakan molekul air), menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.
Makanan dikunyah, bercampur dengan air liur mengandung enzim ptialin (suatu α amilase yang disekresikan oleh kelenjar parotis di dalam mulut).  Enzim ini menghidrolisis pati (salah satu polisakarida) menjadi maltose & glukosa kecil (3-9 molekul glukosa). Makanan dalam mulut yang singkat tidak lebih dari 3-5 % pati yang terhidrolisis saat makanan  di telan. Kinerja enzim ptialin tidak tuntas memecah maltose dalam mulut namun ptialin dapat berlangsung terus menerus selama satu jam setalah makanan memasuki lambung ,yaitu sampai isi lambung bercampur dengan zat yang disekresikan oleh lambung. Aktivitas ptialin dari air liur dihambat oleh zat asam yang disekresikan oleh lambung, hal ini  karena ptialin merupakan enzim amilase yang tidak aktif saat pH medium dibawah 4.
Makanan dikosongkan dari lambung, selanjutnya ke duodenum/usus duabelasjari , makanan bercapur GETAH PANKREAS. Pati yg belum pecah akan dicerna oleh emzim amylase berasal dari sekresi pancreas. Sekresi pankreas ini mengandung α amilase, fungsi = α-amilase pada air liur, yaitu memecah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.

Hasil akhir proses pencernaan adalah glukosa, fruktosa, glaktosa, manosa dan monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah.

Glukosa mengalami proses dalam hati, beredar bersama aliran darah memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh selanjutnya jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah), glukosa diubah menjadi glikogen (gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara otomatis menjaga keseimbangan gula darah. Glikogen di simpan dalam hati, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, diubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenaline


salam SEHAT......................
yosh mallingara

Komentar

Postingan populer dari blog ini